Menjelang proses pemilihan presiden Amerika Serikat, muncul penemuan terbaru oleh NASA yang dianggap sebagai penemuan yang dapat mengguncang dunia. Sang presiden yang sedang berkuasa pada saat itu, Zachary Herney, menganggap peristiwa tersebut sebagai momentum penting yang dapat meningkatkan kembali kepercayaan rakyat Amerika terhadap dirinya. Senator Sedgewick Sexton, lawan utamanya dalam pemilihan presiden, mengusung isu NASA sebagai salah satu alat kampanyenya. NASA dianggap sebagai pemborosan negara yang luar biasa ??mahal, tidak efisien, dan sangat tidak kompeten pada tahun-tahun belakangan. Sementara Herney dianggap sebagai pendukung NASA yang malah selalu mendukung pemberian dana untuk organisasi itu.rnUntuk memverifikasi temuan NASA, Herney mengirim empat orang ilmuwan sipil ke Kutub Utara, tempat penemuan tersebut berada: Michael Tolland, Corky Marlinson, Wailee Ming, dan Norah Mangor. Ia juga mengirim Rachel Sexton, analis intelijen Gedung Putih, sekaligus putri Senator Sexton, untuk membantunya menjadi juru bicara bagi seluruh staf kepresidenannya untuk menyampaikan penemuan tersebut.rnPenemuan NASA yang terkubur jauh di dalam es Kutub Utara ternyata menyimpan rahasia. Dua ilmuwan terbunuh. Rachel dan kedua ilmuwan lain diburu karena mengetahui muslihat yang dirancang di balik penemuan NASA tersebut. Dari Gedung Putih yang penuh intrik politik sampai ke keganasan iklim Kutub Utara, diteruskan dengan pengejaran ke tengah pusaran besar megalume di tengah laut penuh hiu kepala martil, Dan Brown sekali lagi berhasil meramu sebuah kisah yang penuh kejutan dan ketegangan dengan bumbu sains, sejarah, dan politik. Bagi pecinta thriller dan sains, buku ini sungguh tidak boleh dilewatkan!rnrn??elama bertahun-tahun, aku sudah berulang-ulang mempelajari satu hal??Tidak ada yang bisa menggantikan kebenaran.????Zachary Herneyrn (Reviewed by : Fenny ??Clinical Research)