Mari kita coba flashback terlebih dahulu, saat kita berpacaran dengan pasangan kita -bagi yang berpacaran tentunya- apa yang dibahas saat itu? Apakah cara menjadi orang tua yang baik? Ataukah hal-hal yang lebih menarik untuk dibahas saat itu?rnrnMari kita maju sedikit, pada saat kita hendak melangkah ke pelaminan/menikah. Apa yang menjadi topik bahasan kita dan pasangan saat itu? Apakah persiapan untuk menjadi orang tua yang baik? Ataukah persiapan untuk mencari tanggal baik-bulan baik, gaun pengantin, tempat resepsi, souvenir, undangan, dan pernak pernik lainnya?rnrnBaiklah sekarang mari kita maju lebih dekat lagi, pada saat kehamilan kita/istri menjelang 9 bulan. Apa yang menjadi topik bahasan saat itu? Apakah persiapan menjadi orang tua yang baik? Atau persiapan perangkat bayi, RS pilihan, nama pilihan?rnrnPada saat anak kita dilahirkan kita tidak mendapat buku manual tentang bagaimana mendidik anak secara tepat. Namun semua belum terlambat, buku ini memaparkan apa saja yang mungkin menjadi kesalahan para orang tua dan guru dalam mendidik anak. Salah satunya adalah didiklah anak-anakmu sesuai zamannya, karena mereka hidup pada zaman yang berbeda dengan kita dulu. Selain itu, selalu dukung yang mereka lakukan dengan kalimat-kalimat positif yang dapat memacu motivasi mereka. Jangan biarkan kalimat negatif yang kita ucapkan meninggalkan kesan dan luka pada diri seorang anak, karena bisa jadi kalimat tersebut akan terbawa dalam benaknya sepanjang hidup.rnrnKisah lainnya juga berbicara bagaimana cara menyadarkan anak dari kesalahan yang dilakukannya tanpa kekerasan, tanpa terlihat menghakimi. Ada juga kisah yang menyadarkan para orangtua bahwa anak adalah cerminan dari perilaku kita sehari-hari. Mata mereka akan selalu mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan sebagai orangtua.rnrnBuku ini sangat recommended untuk para ibu, ayah, pendidik, maupun calon orangtua yang masih punya banyak kesempatan dalam mencari ilmu tentang bagaimana menjadi orangtua yang baik dan menghadirkan generasi-generasi aktif dan kreatif dengan cara didik yang tepat. Karena sesungguhnya, prilaku, sifat, dan karakter yang terbentuk dalam diri seorang anak 70% dipengaruhi oleh apa yang mereka terima dari orangtua mereka. Namun, jika kita tidak memanfaatkan porsi ini sebaik-baiknya, 70% itu akan diambil oleh lingkungan yang membentuk watak seorang anak. Let's make Indonesian Strong From Home. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?rnrnDiselingi oleh kisah-kisah inspiratif berbagai sumber, membuat buku ini semakin mudah dibaca dan dipahami. Bahasanya ringan, lugas, dan setiap kisah pendek menyelipkan banyak hikmah untuk diambil sebagai pelajaran. Selain itu, buku ini dilengkapi juga dengan animasi-animasi menarik sehingga tidak membuat bosan ketika membacanya.rnrnMari kita berhenti menjadi orangtua yang memaksakan kehendak dan menghakimi anak-anak. Kelak ketika kita bertanya mengapa mereka melakukan ini dan itu