Nayla adalah seorang gadis yang terlahir dari keluarga berkecukupan. Namun sangat disayangkan, kedua orangtuanya memilih berpisah di saat Nayla baru memasuki usia remaja. Ayahnya adalah seorang seniman terkenal, sedangkan ibunya memilih bekerja sebagai ??anita bayaran??sejak berpisah dengan ayah. Sejak kecil, Nayla tinggal bersama ibu. Namun ibu tidak pernah mendidik Nayla dengan wajar. Ibu seringkali menghukum Nayla dengan kasar hanya karena Nayla melakukan kesalahan-kesalahan kecil. Bahkan ibu juga sering mengajak Nayla saat ia sedang berkencan dengan laki-laki. Terbiasa dengan rutinitas ibu, membuat Nayla selalu memperhatikan detail gerakan ibu sewaktu berkencan dan juga membuat Nayla mengenal setiap lelaki yang berkencan dengan ibu. Ironisnya, ibu tak pernah tahu kalau Nayla justru mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh teman lelaki ibu saat usianya masih sembilan tahun.rnrnTumbuh dengan keadaan psikologis yang kacau dan kurangnya kasih sayang seorang ayah, membuat Nayla menjadi gadis yang keras terhadap dirinya sendiri dan juga terhadap oranglain. Saat usianya masih tiga belas tahun, Nayla justru jatuh cinta pada sesama jenis, yaitu seorang perempuan bernama Juli. Nayla percaya dengan sepenuh hatinya kalau Juli adalah pilihan terbaiknya. Juli mengerti semua yang dialami oleh Nayla. Juli selalu melindungi Nayla. Berbagai problem percintaan ??esbian??mereka lalui bersama. Namun kisah cinta mereka pun tidak berlangsung lama karena Juli harus pindah ke luar kota. Sejak berpisah dengan Juli, Nayla mengalami kesedihan yang luar biasa dan membuat ia terpaksa menjalani kehidupannya sendirian. Berbagai masalah terjadi silih berganti. Mulai dari merampok taxi, masuk panti rehabilitasi, tidur di jalanan, meniduri banyak laki-laki, dan lain sebagainya. Nayla melalui semuanya sendirian, tanpa perlindungan dari kedua orang tuanya.rnrnKerasnya kehidupan yang Nayla alami ternyata tidak membuat Nayla putus asa terhadap dirinya sendiri. Bakat seni yang dimiliki oleh Ayahnya nampak mengalir dalam darah Nayla. Ia pandai menulis sejak usia remaja dan seringkali mengikutsertakan karya tulisnya dalam publikasi media. Menulis seolah menjadi nafas baru bagi Nayla Kinar. Hingga akhirnya Nayla berhasil mempublikasikan sebuah buku yang mewakili seluruh kisah hidupnya. Karya tulisnya inilah yang menjadi bukti ungkapan hati seorang Nayla, sejak ia masih kanak-kanak hingga tumbuh dewasa.rnrnHanya dengan luka saya bisa bertahan hidup. Bahagia membuat saya takut. Sekalipun saya tahu tak ada seorang pun yang memilih untuk tidak bahagia.(Reviewed by: Rindu Melati S. - Consumer Health Dexa)