Garis besar isi keseluruhan buku ini mengisahkan perjalanan anak rantau dengan sahabat karibnya ??i odong-odong merah??yang selalu setia menemani baik dalam suka maupun duka. Anak rantau yang identik dengan keuangan serba pas-pas an, lika-liku studi demi masa depan yang cerah, arti penting sebuah keluarga itulah yang digambarkan jelas dalam buku ini.rnrnNovel ini mengambil latar belakang suasana Yogyakarta. Sebuah kota yang erat dengan julukan Kota Pelajar. Siapa saja yang pernah menjalani studi di sini pasti kerap kali merindukan suasana kota bersemboyan Jogja Berhati Nyaman ini. Penulis yang merupakan pelajar sekaligus perantau menceritakan kisah perjalanan bersama sahabat karibnya dengan gaya yang unik. Novel bergenre komedi ini menyuguhkan bahasa yang ringan dan mudah dipahami.rnrnPenulis menampilkan karakternya sebagai bocah labil dan galau senada dengan sahabatnya ??om Alfa??yang penuh tawa, dilema, serta derita. Setelah membaca, kesan yang didapatkan terhadap tokoh utama adalah kreatif, humoris, dan sederhana, bersama kendaraannya yang lambat, suka ngadat, namun heroik. ??idup tak harus selalu soal kehendak manusia, karena itu berarti ada miliaran kehendak?? kutipan kata-kata dalam novel ini menyadarkan tentang terbatasnya manusia, sehebat-hebatnya manusia berencana, ada kuasa yang lebih besar dari kita. Novel ini ditutup dengan akhir bahagia, buah manis perjuangan hidup dan studi seorang anak rantau.rnrnApabila Anda berniat untuk refreshing, buku ini adalah pilihan yang tepat untuk dibaca. Bagi Anda yang pernah merantau, buku ini mengajak kita untuk bernostalgia sekaligus tertawa. Bahagia itu sederhana.(Reviewed by: Lydia Setiawan ??egulatory Affairs)