Sehari-hari kita melakukan banyak hal tanpa sadar, kebiasaan mengunci pintu ketika akan pergi ke kantor, kebiasaan belok ke arah tertentu saat menyetir ke kantor, kebiasan cek email ketika pertama kali menyalakan computer, dll. Banyak hal yang dapat kita lakukan tanpa perlu berpikir. Hal-hal tersebut kita sebut sebagai kebiasaan. Kebiasaan memungkinkan kita melakukan suatu hal dengan sulit untuk pertama kali, namun tak lama kemudian semakin mudah melakukannya, dan akhirnya dengan latihan yang cukup, melakukannya dengan semimekanis, atau bahkan nyaris tanpa kesadaran sama sekali. Begitu kita memilih kita ingin menjadi apa, orang tumbuh ??esuai cara mereka terlatih, seperti juga selembar kertas, begitu ditekuk atau dilipat, setelahnya cenderung selalu melipat dengan cara yang tepat sama.??nrnCara kita berkebiasan memikirkan lingkungan dan diri kita sendiri menciptakan dunia yang kita masing-masing huni. Seperti sebuah analogi yang diceritakan seorang penulis, David Foster Wallace, kepada sekelas wisudawan ??da dua ikan muda yang berenang-renang dan mereka kebetulan bertemu seekor ikan tua yang berenang ke arah lain, yang mengangguk kepada mereka dan berkata, ??elamat pagi, anak-anak. Bagaimana airnya???Dan kedua ikan muda itu meneruskan berenang, sampai akhirnya salah seekor menatap temannya dan bertanya, ??emangnya air itu apaan, sih???Dalam hal ini ??ir??adalah kebiasaan, pilihan-pilihan tanpa dipikir dan keputusan-keputusan tak-kasat-mata yang mengelilingi kita setiap hari ??dan yang akan terlihat lagi hanya dengan ditatap.rnrnSebagian kebiasaan mudah untuk dianalisis dan diubah, sementara sebagian lainnya sangat sulit untuk dianalisis dan diubah. Dalam lampiran buku ini, Penulis memberikan kerangka kerja untuk melakukan perubahan terhadap kebiasaan yang ingin kita ubah, yaitu dengan melakukan:rnrn 1. Identifikasi rutinitas/kebiasaan, misalnya kebiasaan makan biskuit setiap sore hari bersama rekan kerja yang akhirnya berakibat peningkatan berat badan. rnrn 2. Coba-coba ganjaran atau ??adiah??yang membuat kita terus menerus ingin melakukan kebiasaan tersebut dan mencoba variasi ganjaran lain, misalnya hari ini kita makan biskuit dengan rekan kerja di sore hari, besok makan apel dengan rekan kerja di sore hari, berikutnya hanya mengobrol di meja kerjanya tanpa membawa makanan, berikutnya hanya berjalan keluar ruangan untuk menghirup udara segar, dst.rnrn 3. Temukan ??enanda??atau menyaring faktor yang membuat kita melakukan kebiasaan tersebut dengan mengategorikan dalam lima kategori lokasi, waktu, kondisi emosional, orang lain yang terlibat, dan tindakan yang berlangsung tepat sebelum kebiasaan terjadi. Dengan menemukan ??enanda??yang tepat, akhirnya dapat disimpulkan bahwa yang mendorong kebiasaan tersebut bukan rasa lapar, melainkan pengalihan perhatian sementara dari pekerjaan yang diperoleh dengan mengobrol sebentar dengan rekan kerja dan biasanya kebiasaan terjadi antara pukul 3 dan 4 sore.rnrn 4. Susun rencana untuk mengubah ganjaran atau ??adiah??yang membuat kita ingin melakukan hal di luar kebiasaan kita, yang nantinya akan kita jadikan kebiasaan baru, pengganti kebiasaan buruk kita. ??ekayasa??kebiasaan ini dikenal sebagai ??iat pelaksanaan??yang pada awalnya mungkin perlukan alarm agar beranjak dari meja kerja untuk bertemu rekan lain dan mengobrol sebentar, kadang alarm berbunyi dan kita tetap membeli biskuit lalu mengobrol, kadang repot mencari teman yang mau mengobrol, kadang ketika alarm berbunyi dengan terpaksa berjalan meninggalkan pekerjaan untuk bersosialisasi dengan rekan, namun pada akhirnya seiring waktu kita mulai menemukan pola yang memenuhi kebutuhan dan akhirnya tanpa alarm kita dapat melakukan kebiasaan baru tanpa paksaan dan menjadi rutinitas baru.rnrnBeberapa kebiasaan sangat sulit untuk diubah dan membutuhkan waktu lama untuk berubah. Terkadang perubahan butuh percobaan dan kegagalan berulang-ulang, namun saat kita memahami bagaimana kebiasaan bekerja ??menemukan tanda, rutinitas, dan ganjaran ??kita akan memperoleh kuasa atas kebiasaan tersebut.(Reviewer : Lolitha Henriette Latuputty - Clinical Research Management)