Image of Dont't worry be hopey

BOOKS

Dont't worry be hopey


Pada zaman dahulu, ada seorang guru bijak yang mempunyai selusin murid yang sedang menjelang kelulusan. Suatu hari guru tersebut mengumumkan suatu sayembara kepada muridnya. Ia meminta murid-muridnya menyusup tanpa ketahuan ke desa setempat pada malam buta dan mencuri apapun yang mereka bisa, asal tak ada yang melihat. Kemudian mereka harus membawa semua barang itu kepada sang guru. Bagi murid yang mengikuti petunjuk ini dan mencuri paling banyak akan dinikahkan dengan putri sang guru dan seluruh barang curian yang berharga akan menjadi milik pasangan tersebut.rnPara murid sebenarnya terperanjat mendengar perintah guru mereka karena biasanya ia adalah seorang yang bermoral. Namun, karena pada masa itu sumpah kepatuhan kepada guru sangatlah penting dan mereka semua menyukai putri sang guru, akhirnya mereka bersedia melakukan apa yang diperintahkan oleh guru tersebut. Setelah tujuh hari, guru itu mengumpulkan murid-muridnya untuk mengumumkan hasilnya. Semua murid telah berhasil mencuri begitu banyak, kecuali satu otang yang tidak membawa pulang apa pun sama sekali. Ketika sang guru menanyakan alasannya, murid itu menjawab, ??arena saya harus mengikuti petunjuk Guru. Guru menyuruh kami mencuri asal tak ada yang melihat. Saya menyelinap ke banyak rumah jam dua pagi saat semua orang terlelap. Namun, tiap kali saya hendak mencuri sesuatu, saya menyadari ada yang melihat saya. Jadi saya terpaksa pergi dengan tangan kosong.??n??ika setiap orang di rumah itu tidur, siapa yang melihatmu, Murid???tanya sang guru.rn??aya yang melihat diri saya, Guru. Saya bisa melihat saya hendak mencuri. Itulah sebabnya saya tak mengambil apa pun. Guru bilang kepada kami untuk mencuri asal tak ada yang melihat.??nSang guru sangat gembira dan memuji muridnya yang bijak tersebut. Ia meminta semua muridnya untuk mengembalikan barang curian mereka karena sebenarnya guru tersebut telah memberitahukan mengenai sayembara yang akan ia lakukan kepada semua warga desa. Guru tersebut mengatakan bahwa perbuatan buruk apa pun yang pernah kita lakukan, selalu ada yang melihat, dan itu adalah diri kita sendiri. Karena kita melihatnya, kita akan merasa tidak enak dan menderita.rnKisah di atas hanya merupakan salah satu kisah menarik yang dapat Anda baca dari sekumpulan kisah bijaksana lain yang terdapat dalam buku terbaru karangan Ajahn Brahm ini. Bagi yang sudah pernah membaca kumpulan kisah populer Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya, tentu sudah tidak asing dengan gaya bercerita Biksu jenaka yang satu ini. Kisah yang dituliskannya adalah kisah yang hampir selalu berhasil membuat setiap pembacanya tertawa terbahak-bahak, tanpa mengurangi pesan moral yang ingin disampaikan. Kita bisa belajar menjadi bijak dengan cara yang sederhana dan menyenangkan dengan membaca buku ini. rnrn??egalauan adalah melihat masa depan dengan mempertimbangkan semua hal buruk yang bisa terjadi. Penangkalnya adalah melihat masa depan dengan mempertimbangkan segala hal baik yang bisa terjadi. Jadi??on?? Worry Be Hopey :D??Reviewed by : Fenny-Clinical Research Management.


Availability

040.NM.14Available

Detail Information

Series Title
-
Call Number
-
Publisher Awareness Publ., : Jakarta.,
Collation
-
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-8194-70-9
Classification
-
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To Previous