??e, Yayat, cepet sana beli nasi padang! Tapi, sebelumnya, tolong mampir ke bank dulu. Eh, ya, jangan lupa beli rokok! Cepetan, saya sudah lapar!??Pernahkah Anda merenungkan betapa sulitnya memerintah office boy jika ia dihujani kata-kata seperti itu? Komunikasi yang kita lakukan harusnya bukan jenis komunikasi ??reman??yang suka membentak-bentak, sok menyuruh, atau bossy. Bukan pula jenis komunikasi yang mencuatkan sikap arogan. Komunikasi yang seharusnya kita lakukan adalah komunikasi adab, dimana terjadi penyampaian data dan informasi secara timbal balik, memandang lawan bicara dari kacamata empati dan bukan hanya sekedar dari rasa simpati belaka.rnrnPernahkan Anda mendengarkan ungkapan ??ong kosong nyaring bunyinya?? Inilah yang terjadi apabila sekelompok pemimpin atau sekelompok komunitas hanya bisa memahami makna kebebasan berbicara, tanpa mampu menghayati nilai-nilai kesehatan berbicara. Agar nilai-nilai tersebut tidak tinggal hanya sebagai sesuatu yang abstrak, dibutuhkan wadah, konsep, atau alat yang disebut budaya. Budaya seringkali disamakan dengan kultur padahal kedua hal tersebut berbeda. Budaya merujuk pada sesuatu yang terjadi secara alamiah sedangkan kultur merujuk pada sesuatu yang diciptakan. Budaya yang berbeda pada tiap bangsa melahirkan bahasa yang berbeda. Namun, dalam konteks perusahaan, biasanya dikenal dengan sebutan ??orporate culture??yang seringkali kita artikan sebagai budaya perusahaan padahal lebih tepat bila diartikan sebagai kultur perusahaan. Baik budaya maupun kultur, keduanya dapat mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.rnrnTanpa kemampuan berbicara/berbahasa, manusia tidak akan memiliki kebudayaan dan peradaban. Di dalam buku ini, penulis dengan begitu lugasnya, memaparkan cara melakukan komunikasi adab dan juga hambatan-hambatan yang kerapkali terjadi saat kita berkomunikasi. Penulis juga memberikan contoh-contoh kalimat yang seringkali kita ucapkan namun nyatanya kurang tepat/logis untuk diucapkan. Buku ini sangat bermanfaat bagi siapapun yang tidak ingin dirinya disebut ??sal bunyi??alias tidak mampu berbicara sehat.Reviewed by : Natalia Yunovan - Regulatory Affairs
No other version available
RECORD DETAIL
Library dexagroup memiliki koleksi buku-buku yang lengkap dan membantu. Mulai dari buku kedokteran sampai pengembangan diri. Mantab!.
Library Dexa Group tentulah salah satu tempat favorit saya di Titan, kenapa bisa begitu? Di sini saya bukan hanya bisa mendapat jutaan informasi dari segudang buku-buku menarik, tapi juga jadi tempat aktivitas seru bersama Dexan!
Library Dexa Group sangat membantu dalam menyediakan buku-buku dan literatur maupun jurnal terbaru yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan informasi, baik itu terkait penyakit medis secara umum maupun terkait produk yang dipasarkan oleh Dexa Group. Terima kasih atas bantuannya
Saya suka perpustakaan. Itu membuat saya merasa nyaman dan aman memiliki dinding kata-kata, indah dan bijak, di sekelilingku. Saya selalu merasa lebih baik saat melihat ada sesuatu yang bisa menahan bayang-bayang
Nyaman dan friendly, masukan saya agar perpustakaan Dexa selalu menambah koleksi dengan koleksi terupdate.
Keren koleksinya!!! Selain buku-buku Farmasi & Kedokteran, koleksi buku-buku lain non Farmasi juga sangat mumpuni, seperti: Psikologi, Manajemen, Sejarah, Fiksi dan lain, bahkan bacaan untuk anak pun tersedia.
Libary Dexa Group itu tempat yang dituju ketika informasi yang didapat melalui browsing dunia maya sudah begitu membingungkan.. Karena koleksi buku-buku textbook yang lengkap, bukannya hanya buku technical tapi juga softskillsnya, hobby,dll.